Jika kebiasaan tidur yang berlebihan di waktu siang dan malam membuat kita terus bertanya-tanya apa penyebabnya, barangkali kita bisa memperbaikinya dari penjelasan di artikel ini! untuk itu selakan di baca sampai selesai ya.
Tidur berlebihan vs hipersomnia: Apa artinya jika kita banyak tidur?
Tidur berlebihan adalah kebiasaan orang dewasa yang mana tidurnya lebih dari 7-9 jam lebih dengan melampaui batas tidur yang disarankan yaitu 9 jam dalam 24 jam.
Jika kita tidur 7 hingga 9 jam di malam hari dan masih merasa sangat mengantuk di siang hari, itu bisa dianggap hipersomnia. Hypersomnia adalah kondisi medis di mana kita mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari — bahkan jika kita mendapatkan jam tidur yang disarankan di malam hari. Narkolepsi dan obstructive sleep apnea (OSA) adalah kedua gangguan tidur yang umumnya menyebabkan hipersomnia sebagai gejala utama. Tanda dan gejala lain yang dapat dikaitkan dengan hipersomnia meliputi:
- berulang kali membutuhkan tidur yang lebih lama di malam hari atau terlalu mengantuk di siang hari
- sering tidur di siang hari (bahkan pada waktu yang tidak tepat seperti di tempat kerja atau saat makan)
- masih merasa lelah dan letih setelah tidur siang
- mengalami masalah saat bangun tidur atau merasa bingung saat bangun tidur
- mengalami gejala lain, seperti: kecemasan, sifat lekas marah, energi rendah, kegelisahan, berbicara dan berpikir lambat, nafsu makan rendah, halusinasi, dan masalah memori.
Apa yang menyebabkan tidur berlebihan dan kelelahan ekstrem?
Umumnya, kelelahan yang mengakibatkan kita untuk tidur lebih banyak di pengaruhi oleh banyak faktor. Berikut adalah beberapa penyebab yang mungkin membuat kita tidur terlalu banyak. Yuk simak!.
1. Kurang Tidur
Jika kita tertidur di siang hari setelah tidur kurang dari 7 jam di malam hari, mungkin itu bisa menjadi masalah utama.
Tidak selalu memungkinkan kita untuk tidur lebih banyak karena (karena orang tua baru, pekerja shift malam, dan pekerja malam yang terus-menerus). Namun, jika kita dapat memprioritaskan tidur, ini bisa membantu kita kembali ke kebiasaan tidur yang lebih sehat.
2. Lingkungan tidur yang tidak bersahabat
Mungkinkah kamar tidur kita lebih tenang, lebih sejuk, atau lebih gelap? . Biasanya jika kita memiliki tempat tidur yang tenang dan sejuk jau dari keributan itu adalah yang terbaik tapi secara tidak di sadari kita akan tidur lebih lama karena merasa keenakan di tempat tidur.
3. Gangguan tidur dan saraf
Ada lebih dari 80 gangguan tidur yang dapat memengaruhi tidur kita secara berbeda. Namun beberapa gangguan ini bisa membuat kita tidur lebih lama dari biasanya atau kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari. Beberapa penyebab umum termasuk:
- Narkolepsi. Secara teknis merupakan gangguan saraf, narkolepsi memengaruhi cara otak mengatur tidur dan bangun. Kantuk berlebihan di siang hari adalah gejala utama, bersamaan dengan kelemahan otot (cataplexy), kelumpuhan tidur, dan halusinasi visual. Orang dengan narkolepsi sering mengalami "serangan tidur" - pada dasarnya periode ketika mereka memiliki keinginan yang tak tertahankan untuk tertidur.
- Parasomnia. Gangguan tidur ini mencakup perilaku tidur yang tidak biasa seperti berjalan sambil tidur, berbicara, atau melakukan aktivitas lain seperti kita sedang bangun (seperti membereskan cucian jika kita termotivasi untuk berjalan dalam tidur).
- Sindrom kaki gelisah. Saat tertidur, kaki kita mungkin terasa kesemutan, nyeri, atau dorongan untuk bergerak.
- Apnea tidur obstruktif (OSA). Orang dengan OSA berhenti bernapas dalam waktu singkat saat sedang tidur. Tidur yang terganggu dapat membuat mereka merasa sangat lelah, dan ini terkait dengan masalah kesehatan lainnya.
4. Masalah ritme sirkadian
Sepanjang hari, cahaya masuk ke mata kita dan membantu otak mengatur ritme sirkadian kita. Ini membantu mengatur suhu tubuh, metabolisme, kantuk dan kewaspadaan.
Bagi sebagian orang, ritme sirkadian terganggu oleh paparan cahaya yang terlalu banyak atau terlalu sedikit atau jadwal alternatif (seperti kerja shift bergantian dan jet lag).
Kita dapat mengurangi gangguan ritme sirkadian dengan mendapatkan dosis sinar matahari (atau sinar matahari buatan) di awal "hari" kita dan membuat kamar kita benar-benar gelap selama tidur. Ini dapat membantu kita memproduksi melatonin (alias hormon tidur) dalam jumlah yang tepat untuk jadwal kita.
5. Penggunaan alkohol
Minum alkohol terlalu dekat dengan waktu tidur mungkin membuat kita mengantuk, tetapi sebenarnya cukup mengganggu tidur kita selanjutnya sehingga membuat kita merasa lelah keesokan harinya.
6. Cedera dan rasa sakit
Nyeri kronis atau nyeri sementara akibat cedera dapat membuat kita sangat sulit untuk tertidur dan tetap tertidur. Pada saat yang sama, obat pereda nyeri yang di gunakan bisa dapat memiliki efek sedatif yang menyebabkan kita merasa lebih lelah dan tidur di siang hari.
7. sakit
Saat sistem kekebalan diaktifkan oleh infeksi atau penyakit, respons peradangan meningkatkan kebutuhan kita untuk tidur sehingga menyebabkan banyak tidur. Sisi sebaliknya adalah jika kurang tidur maka akan mengganggu respons kekebalan dan kemampuan kita untuk melawan infeksi.
Jika kita sakit, rasa kantuk kita memiliki tujuan - tubuh kita membutuhkan istirahat ekstra untuk sembuh.
8. Depresi dan kecemasan
Depresi dan kecemasan dapat membuat kita merasa sangat lelah untuk terbawah tidur tetapi bisanha berbeda juga untuk setiap orang.
Orang dengan depresi mungkin tidak dapat bangun dari tempat tidur di pagi hari, ketiduran, merasa gelisah, atau sangat lelah. Depresi juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik atau gangguan tidur.
Pikiran mengkhawatirkan dan perasaan kecemasan yang berlebihan dapat membuat kita merasa lelah dan menyebabkan masalah tidur yang yang berlebihan.
Jika menurut kita kecemasan atau depresi membuat kita kurang tidur, berbicara dengan dokter atau terapis dapat membantu kita mengetahui cara terbaik untuk mengatur tidur kita.
9. Kondisi medis yang mendasari
Banyak kondisi medis yang menyebabkan kelelahan. Beberapa penyakit dan kondisi yang cenderung membuat kita merasa sangat lelah dan berujung pada banyak tidur antara lain:
- Sindrom kelelahan kronis (CFS). Penyakit yang ditandai dengan kelelahan yang mendalam, kelainan tidur, nyeri, dan gejala lain yang diperparah oleh aktivitas.
- Hipotiroidisme. Tiroid yang kurang aktif berarti kita memiliki kadar hormon tiroid yang rendah. Ini menyebabkan kelelahan.
- Anemia. Kekurangan zat besi atau vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia, salah satu penyebab kelelahan yang paling umum.
- Fibromyalgia. Gangguan yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas disertai dengan masalah kelelahan, tidur, ingatan, dan suasana hati.
10. Obat-obatan
Mengantuk yang menyebabkan kebanyakan tidur adalah bisa di akibatkan oleh efek samping umum dari obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat-obatan tersebut yaitu:
- obat penenang dan obat anti-kecemasan
- obat nyeri
- antihistamin
- antidepresan
- beta-blocker
- obat yang mengobati mual.
Apakah tidur terlalu banyak itu masalah? Ini Risiko tidur berlebihan
Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan beberapa efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Kita mungkin bisa saja mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, sensitivitas insulin yang lebih rendah, dan peningkatan nafsu makan. Seiring waktu, kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Kantuk yang berlebihan dan tertidur tanpa sadar juga dapat membuat kita berisiko mengalami kecelakaan dan cedera, terutama saat kita sedang mengemudi atau bekerja di lingkungan yang memerlukan tindakan pencegahan keselamatan.
Setelah kita mengetahui penyebab tidur berlebihan dan dan resiko nya. Marilah kita sama sama membudayakan untuk tidur di waktu yang di anjurkan oleh medis.
Terimaksih Semoga Bermanfaat!.
Posting Komentar