Praktikum Mayonnaise: Latar Belakang, Cara Kerja, Hasil, Pembahasan dan kesimpulan

 

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang


Mayonnaise merupakan emulsi padat atau semi solid antara minyak nabati dengan cuka atau juice dengan kuning telur sebagai emulsifier. Sebagai penambah rasa ditambahkan garam dan gula serta bumbu – bumbu lain seperti lada dan mustard. Umumnya mayonnaise terbuat dari minyak kapas, minyak kedelei atau minyak jagung, namun dapat juga menggunakan minyak zaitun atau minyak buah merah.


Secara fisik, mayonnaise terdiri dari fase internal berupa butiran minyak yang terdispersi dalam fase eksternal yang terdiri dari asam cuka, kuning telur dan bumbu – bumbu lainnya yang menimbulkan flavor mayonnaise antar 2- 4 mikron dan yang paling besar sekitar 6 – 8 mikron. Bilah butiran minyak lebih besar dari 10 mikron diktegorikan mayonnaise kurang baik. Mayonnaise dalam kemasan yang belum dibuka dapat disimpan dalam suhu kamar asal cuup sejuk. Namun bilah kemasannya sudah dibuka harus disimpan dalam lemari es, bukan pada freezer karena campuran mayonnaise akan terpisa ketika mencair.


Mayonnaise juga diartikan sebagai emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Mayonnaise tidak memiliki rasa minyak nabati walaupun mayonnaise itu  sebagian besar berasal dari minyak nabati. Hal ini biasanya dikarenakan setiap molekul pada minyak biasanya dikelilingi dari larutan asam oleh mikromolekul. Pada Prinsipnya, (Azhar, 2012) menyatakan bahwa; bukan  berarti mengemulsikan sejumlah larutan asam ke dalam minyak yang banyak melainkan juga  mengemulsikan sejumlah besar minyak dalam sebagian kecil  larutan asam  tersebut.


praktikum ini dilakukan untuk ; mempelajari cara pembuatan produk olahan minyak atau lemak dalam bentuk emulsi yaitu mayonnaise dan mengetahui peranan minyak atau lemak pada karakteristik aroma dan rasa pada produk tersebut. Mayonnaise pada praktikum ini umumnya menggunakan bahan bahan seperti;  minyak kelapa (VCO), minyak sawit, minyak buah  merah, gula, garam , CMC,kuning telur,  dan asam cuka.


Tujuan


Tujuan dari praktikum pembuatan mayonnaise ini adalah; mempelajari cara pembuatan produk olahan minyak atau lemak dalam bentuk emulsi yaitu mayonnaise dan mengetahui peranan minyak atau lemak pada karakteristik aroma dan rasa pada produk tersebut.


Manfaat


Manfaat yang diperoleh dari praktikum pembuatan mayonnaise ini adalah dapat membuat produk olahan yaitu mayonnaise dan bisa mengetahui peran minyak atau lemak pada karakteristik aroma dan rasa pada produk mayonnaise.


BAB II.

METODE PRAKTIKUM


Tempat dan waktu


Praktikum pembuatan mayonnaise ini dilakukan Di Laboratorium Pengolahan pangan Teknologi  Pertanian . Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,  Universitas Papua, Manokwari. Praktikum ini berlangsung pada Hari Atau Tanggal Selasa, 23 April  2019, jam 13 ;00-15;45 - Selesai .


Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum pembuatan mayonnaise ini adalah; timbangan, mixer, gelas ukur, sendok makan, baskom, toples dan botol wadah . sedangkan bahan – bahan yang digunakan adalah  minyak kelapa (VCO), minyak sawit, minyak buah  merah, gula, garam , CMC,kuning telur,  dan asam cuka.



Cara Kerja


Pada praktikum pembuatan mayonnaise ini, cara kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut;


  • Timbang bahan (minyak  50 gr, cuka 0,5 gr,cmc 1 gr, garam 1,5%,air 30%, pati maizena 30%)
  • selanjutnya di lakukan Pencampuran bahan kering (gula,garam dan cmc)
  • Pengadukan kecepatan tinggi setelah itu tambahkan kuning telur
  • Pengadukan lagi dengan kecepatan tinggi ( 5 menit) dan tambahkan cuka 0,5 gr
  • di panaskan selamah 10 menit setelah itu didinginkan lagi
  • pra-mayonnaise
  • pengadukan secara pelan dan tambahkan minyak emulsifer
  • mayonnaise yang di hasilkan selanjutnya di lakukan pengamatan 

Variabel Pengamatan


Variable yang diamati dalam praktikum pembuatan mayonnaise ini adalah; rasa, warna, aroma, tekstur, dan kestabilan mayonnaise.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil


Hasil yang didapatkan dari praktikum pembuatan mayonnaise yang dilakukan adalah :

Perlakuan

Parameter

Warna

Aroma

Tekstur

Rasa

Minyak sawit

Putih

Khas mayonnaise

Lembut

Kurang asam

Minyak kelapa (VCO)

Putih

Khas moayonnaise

Lembut

Agak  asam

Minyak buah merah

Orange

Khas buah merah

Lembut

Kurang asam


Pembahasan


Mayonnaise merupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur (Azhar, 2012).  Berdasarkan literatur menrut (Winarno, 2008). Prinsip dari pembuatan mayonnaise dalam praktikum ini adalah adalah  mencampurkan minyak nabati dengan cuka, gula, garam, mustard, dan kuning telur sebagai pengemulsi yang akan  membentuk sistem emulsi.


Dari hasil praktikum pembuatan mayonnaise. Maka pengamatan yang di lakukan secara oraganoleptik, mayonnaise dengan formula minyak kelapa dan minyak sawit memiliki warna putih, memiliki rasa asam dengan khas mayonnaise, aroma dengan khas mayonnaise, tekstur yang lembut dan kental serta memiliki kenampakkan yang menarik. Hasil ini berbeda dengan mayonnaise yang dibuat dengan minyak buah merah yaitu aroma minyak buah merah, warna orange, dan tekstur agak bintik bintik dan rasa khas asam buah merah.


1.      Warna


Dari segi warna mayonnaise  diperlihatkan pada formula minyak kelapa dan minyak sawit memiliki warna putih kilat, warna putih mengkilat dihasilkan dari  tepung yang digunakan dan sifat minyak yang digunakan itu sendiri. Namun pada Warna buah merah yang dihasilkan warna merah, hal ini dapat di pengaruhi . karena warna dari minyak buah lebih besar dari bahan bahan pembuatan mayonnaise.


2.      Aroma


pada aroma yang dihasilkan memiliki aroma khas mayonnaise dari formula minyak kelapa dan kelapa sawit, aroma yang dihasilkan tersebut di pengaruhi oleh lemak yang terkandung dalam mayonnaise terutama diperoleh dari bahan minyak nabati (kelapa dan sawit) dan juga lemak lain yang berasal dari penambahan bahan – bahan dalam pembuatan mayonnaise seprti; telur, cmc, jeruk nipis, dan asam cuka. (Liu, dkk., 2007). Dudina, dkk (1992).

  

3.      Tekstur


. Maka Dari hasil pengamatan pembuatan mayonnaise pada formula minyak buah merah teksturnya belum stabill sempurna hal ini disebabkan karena kandungan bahan emulsi lebih sedikit dibandingkan dengan air atau bahan tambahan lain seperti; air , cmc, dan terutama pada bahan baku dasar minyak buah merah lebih banyak. sehingga dalam hal ini Bahan pengemulsi sangat diperlukan untuk mempertahankan stabilitas sistem emulsi setelah pencampuran, sehingga antara minyak nabati dan bahan yang lain tidak terpisah. Pengemulsi yang tidak baik dan tidak seimbang dapat menyebabkan emulsi yang diperoleh menjadi tidak stabil (Jaya, dkk,2013). Ketidakstabilan emulsi dapat diaktifkan oleh beberapa mekanisme seperti terpisahnya emulsi dan koagulasi. Untuk mempertahankan emulsi dan mencegah perubahan fisika kimia yang tidak diinginkan dapat  ditambahkan penstabil dalam emulsi (Winarno,2008).


Sedangkan pada formula minyak kelapa dan sawit meghasilkan mayonnaise dengan tekstur lembut dengan penambahan bahan (minyak sawit 50 gr, cuka 0,5 gr,cmc 1 gr, garam 1,5%,air 30%, pati maizen 30%. Tekstur yang dihasilkan ini dikatakan  baik karena bahan yang ditambahkan dengan emulsiver dapat terikat dengan baik. Dalam praktikum ini bahan pengemulsi yang digunakan adalah kuning telur.



Rasa



Gula selain sebagai pemberi rasa manis, juga memiliki fungsi sebagai pembentuk tekstur, pengawet, dan pembentuk citarasa (Widayanti, dkk., 2013). Namun  dalam praktikum ini berdasarkan hasil uji rasa memiliki rasa yang berbeda yaitu dari kurang asam, agak asam hingga pada mayonnaise dari minyak buah merah memili rasa khas asam buah merah . adapun kemungkinan yang bisa terjadi adalah factor penambahan gula dan asam cuka yang tidak sembanding sehingga rasa dari mayonnaise yang dihasilkan berbeda – beda.



BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan


Dari praktikum pembuatan mayonnaise yang dilakukan ini dapat dibuat kesimpulan bahwa;


Mayonnaise merupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur.


Cara pembuatan mayonnaise adalah; Timbang bahan (minyak sawit, kelapa dan minyak buah merah 50 gr, cuka 0,5 gr,cmc 1 gr, garam 1,5%,air 30%, pati maizen 30%, Pencampuran bahan kering (gula,garam dan cmc), aduk dengna kecepatan tinggi,  aduk dengan kecepatan tinggi ( 5 menit) , panaskan selamah  10 menit, lalu lakukan  pendinginan, setelah jadi  Pra – mayonnaise aduk lagi pelan – pelan  sampai menhasilkan Mayonnaise lalu melakukan pengamatan.


Berdasarkan teori (Liu, dkk, 2007). Maka  dalam pembuatan mayonnaise pada praktikum ini Lemak yang digunakan dalam mayonnaise berperan terhadap sifat reologi dan sifat sensoris seperti aroma, tekstur, dan mouthfeel, serta penambah nilai gizi. Sifat sensoris tersebut sulit dibentuk tanpa adanya lemak. Beberapa pengganti lemak yang banyak digunakan di antaranya pati termodifikasi, inulin, pektin, xanthan gum, gum arab, dan karagenan dapat menstabilkan emulsi dan meningkatkan viskositas mayonnaise.


Saran


Dari praktikum ini praktikan dapat menyarankan agar materi kulia dan praktikum dapat dijalankan secara bersamaan. Saat pertengaan semester



DAFTAR PUSTAKA


  • Ø  Azhar. (2011).Makalah mayonnaise.https://wildan-archibald.blogspot.com. Diakses: 18 April 2019.
  • Ø  Lawson, Hari. 1998. Food Oils and Fats. Technology Utilization and Nutrition. Chapman and Hall. New York
  • Ø  McNulty, Maria, (2007),  Quality Control of  mayonnaise. https://www.madehow.com. Diakses : 18 April 2019
  • Ø  Muchtadi, T. (1992). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Edisi kedua. Penerbit Alfabeta, Bandung.
  • Ø  Paundrianagari, (2011),  Peranan Lemak dalam Mayonnaise.       https ://paundrianagarimagisterilmugiziundip.com. Akses : 18 April 2019.
  • Ø  Wenfuu, (2011), Bahan Tambahan Makanan Antioksidan dan Sekuestran, Universitas Hassanudin Makassar, https://dithanovi-ub.blogspot.com.Diakses: 18 April 2019.
  •        Liu, dkk., 2007). Dudina, dkk (1992)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama