Ulasan Cerita Perjalanan ke Pantai Pasir II Holtekamp Jayapura Papua

Cerita perjalanan saya ini tidak terlepas dari ulasan cerita pertama saya selama berada di kota Jayapura "ulasan cerita perjalanan ke pantai Hamadi". karena kesempatan untuk pergi ke pantai pasir II Holtekam berlangsung keesokan hari yang artinya 2 hari berturut-turut.

Sebelum saya melanjutkan ulasan cerita perjalanan ini perlu para sahabat semua ketahui bahwa; pantai pasir II Holtekamp merupakan salah satu tempat wisata dengan keindahan yang begitu menawan. Untuk letak lokasinya berada di distrik Muara Tami, kabupaten Jayapura, Papua. Jika para sahabat sekalian ingin berkunjung ke pantai ini cukup melewati jalan jembatan Holtekamp atau sekarang biasa disebut jembatan merah. Kalian bisa menggunakan roda 2 dan 4 (Mobil dan motor).

Foto di pantai pasir II holtekamp Jayapura

Pada tanggal 1 Juli 2023 tepatnya di pagi hari setelah kami bangun dari tidur Kaka saya bersama istrinya sudah merencanakan bahwa kami semua akan pergi ke pantai pasir II Holtekamp Jayapura.

Setelah kami diberitahukan bahwa akan Pergi jalan-jalan maka kami pun mempersiapkan diri mulai dari mengambil pakaian ganti, bekal makanan dan minuman, serta memastikan keadaan mobil yang akan kami gunakan agar perjalanan kami tidak macet dalam perjalanan.

Khusus untuk bekal makanan kami persiapkan dari rumah langsung seperti nasi dan sayur serta lauknya daging babi yang di olah sendiri. Tidak lupa juga Kaka bersama istrinya membeli bekal tambahan seperti ketimun, dan jagung masak serta membeli bekal untuk kami yang biasa makan pinang dan merokok.

Setelah persiapan dan kesiapan selesai, kami semua mulai melakukan perjalanan pada jam 10 pagi dengan menggunakan dua mobil Avanza yang ada di rumah. Dalam perjalanan saya sangat menikmati keindahan sepanjang jalan raya dari Kotaraja menuju pantai pasir II holtekamp Jayapura.

Hampir kurang lebih 1 jam dalam perjalanan kami pun tibah di tempat tujuan (Pantai pasir II holtekamp) dengan keadaan selamat. Namun sebelum memasuki area pantai kami harus membayar di pos keamanan dengan biaya Rp100.000, untuk 2 mobil yang kami gunakan itu artinya jika menggunakan kendaraan roda empat maka satu mobil biayanya Rp50.000.

Setelah dipersilahkan masuk oleh petugas pos, kami langsung menuju ke rumah pondokan untuk taru barang-barang bawaan kami. Selanjutnya kami menyewa 1 rumah pondokan Rp100.000 dan tempat parkiran 2 mobil Rp40.000 dengan total Rp240.000.

Selain fasilitas rumah pondokan, di pantai ini juga di sediakan toilet atau ruang ganti pakaian sehingga terasa nyaman saat akan mengganti pakaian yang telah basah ketika mandi air pantai.

Foto di pantai pasir II holtekamp Jayapura

Pantai ini memiliki keindahan yang begitu mempesona dengan airnya berwana biru dan batu karang yang tersusun memukul ombak dari arah kanan dan kiri. Tak hanya itu, pantai ini di bentuk oleh susunan karang ditengah-tengah sehingga airnya terbagi menjadi dua ruang. Di atas karang tersebut ditumbuhi oleh pepohonan kecil dengan kehijauan yang begitu luar biasa sehingga para pengunjung tidak merasakan panas ketika berkunjung di siang hari.

Selain keindahan, saat itu saya juga merasa bangga pada mereka yang biasa mengelola pantai tersebut karena mereka sangat disiplin dalam menjaga kebersihan sehingga tidak ada sampah yang berhamburan di sana.

Walaupun pantai pasir II holtekamp ini keberadaan nya ada di dekat pusat kota namun tidak ada pedagang yang jualan disana sehingga diharapkan bisa menyediakan tempat agar setiap pengunjung yang tidak sempat membawa bekal bisa membelinya disana. Selain itu jaringan internet disana juga kurang bagus sehingga perluh di perhatikan.

Hampir kurang lebih 4 jam kami menikmati keindahan sambil duduk santai, mandi, dan berfoto, kami pun kembali mengganti pakaian yang basa dan menikmati makanan yang dibawa dari rumah. setelah itu kami menyimpang barang bawaan kami dan bergerak pulang ke rumah Kotaraja, Jayapura. Selesai.

Itulah ulasan cerita perjalanan saya ke pantai pasir II holtekamp, Semoga ada pelajaran penting yang bisa diambil dari sini. Terimakasih.

Penulis: Irio Wenda