Untukmu Mama dan bapa!
Ungkapan hati yang tertulis di halaman blog ini tidak begitu rapi dan penulisannya tidak terlalu sempurna masih berantakan. Tapi barangkali ini adalah sebuah tulisan kado teristimewa yang akan saya persembahkan dan abadikan untuk mama dan bapa.
Saat ungkapan hati ini ditulis saya sudah tumbuh dewasa berusia 26 Tahun dan hidup jau dari mama. Sejujurnya saya sunggu telah berdosa dan benar-benar mengakui bahwa sampai kapanpun dan dengan cara bagaimanapun saya tidak akan bisa membalas kebaikan mama.
Sejak lahir dari kandungan mama, saya di rawat dengan baik. Saat menangis mama selalu menyanyikan lagu hiburan, mama memberikan asi, dan memandikan, memberikan makan, cucikan pakaian kotor, serta selalu memberikan pelukan kasih sayang yang begitu besar melebihi apapun.
Kasih sayang mama kepada saya sunggu takbisa terbalaskan dengan apapun. Kalau saja mama ijinkan!, saya hanya ingin selalu ada bersama untuk menuruti semua keinginan mama. Tapi maafkan saya mama….hingga saat ini saya belum bisa ada di dekat mama dan jadi anak yang berguna.
Saya hanya bisa duduk merenungkan dan berdoa agar Tuhan selalu melindungi mama, memberikan kekuatan dan kesehatan yang baik serta memberikan umur yang panjang. Sebab saya ingin menjaga dan menuruti di hari tua mama.
Dan juga untukmu bapa walaupun sudah ada di alam yang berbeda, sunggu saya menyesal karena tidak sempat memberikan hormat di hari terakhir pembaringanmu. Maafkan saya bapa, Dengan apakah akan saya balas semua kasih cinta yang pernah bapa berikan padaku?.
Bapa, engkau sunggu baik walaupun engkau sudah tidak bersama. Semua ajaran dan nasihat yang bapa berikan tidak akan pernah saya lupakan karena bapa sudah sangat berjasa besar untuk ajarkan dan mendidikku agar menjadi laki- laki yang sabar, kuat, dan mandiri.
Bapa telah mengajarkan banyak hal buat saya mulai dari cara membuat pagar, berkebun, dan cara membuat rumah. Saya juga sadar bahwa hari ini sudah tumbuh dewasa menjadi anak laki-laki yang gagah adalah karena didikan darimu bapa.
Barangkali kita masih bersama pasti akan saya datang duduk di hadapanmu meminta mengajarkan ulang bagaimana cara hidup seorang laki-laki setelah tumbuh dewasa dan berkeluarga.
Jujur saya bingung dan saya rinduh sekali merasakan nasihat dan didikan tulus dari bapa. Andaikan waktu bisa di atur ulang pasti akan selalu saya luangkan waktu untuk ada di dekat bapa setiap saat tapi sungguh sayang semua itu tidak mungkin di ulang kembali karena bapa saat ini berbaring tenang di alam pengkuburan sana. Saya hanya bisa bilang selamat beristirahat dan sampai jumpai di hari penghakiman setelah waktu Tuhan tibah.
I Love You
My fadher and mother
[ R. Wenda ]
Post a Comment